Jumat, 06 Januari 2017

Waktu Tengah Malam

Sepi
Sunyi
Sendiri

Aku duduk berdiam diri
Bertarung dalam perkelahian pikiran
Di atap tempat bernaung ini
Ditemani selembar kain selimut
Yang katanya dapat memberi kehangatan

Ah, kehangatannya tidak seberapa!
Selimut ini hanya dapat menghangatkan kulit
Tapi tidak untuk hati yang dingin
Juga jiwa yang sepi

Waktu tengah malam
Terdengar menyeramkan
Untuk mereka yang seumur hidupnya
Takut pada hal yang tak pasti
Dan untuk mereka
Yang berharap waktu bergerak lebih lambat

Tapi tidak untuk mereka
Para pencari ridho Ilahi
Yang rela tidak tidur
Demi memanjatkan doa pada-Nya

Tidak juga bagi mereka
Yang mencari ketenangan
Untuk berjuang menatap kertas dan tulisan
Demi perang pikiran di keesokan harinya

Tidak juga bagiku
Yang lebih senang merenung sendiri
Berkecamuk dengan angan-angan dalam pikiran
Di atap tempat bernaung ini
Ditemani selimut yang menghangatkan kulit ini
Dengan hatiku yang dingin
Juga jiwaku yang sepi


*****
Hae, guys! Udah 2017, nih! Jadi gua berharap dapat lebih aktif ngeblog di tahun yang baru ini. Oiya, seperti yang gua bilang sebelumnya, gua bakal ngepost puisi-puisi sama cerpen ciptaan gua di sini.

Dan, inilah salah satu puisi absurd ciptaan gua. Tau gak, itu diciptain kapan dan di mana? Gua inget banget, itu seminggu abis UAS kemarin, jam setengah satu malem, di atap asrama.

Kayaknya ini aja sih dipost kali ini. Sampai jumpa dipost selanjutnya!
-Arel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar